Pages

Subscribe:

Senin, 19 Januari 2015

Terjebak Persahabatan




~Sahabat, maafkan aku jika memang telah kutanamkan benih cinta dalam hatimu~
Aku pernah melihatmu memandangku dengan sorot yang berbeda, dengan tatapan yang membuatku bimbang.
Mungkinkah telah hadir rasa lain yang membuatmu menatapku sedemikian rupa?
Tapi sayang, hatiku terlalu ragu untuk menangkap arti tatapanmu.
Mengartikannya dalam makna yang jauh lebih sederhana.
Mulanya aku tak pernah menyadari arti tatapan itu.
Mungkin memang aku yang tak pernah peka terhadapmu, maafkan aku.
Namun, setelah sekian lama sepertinya saraf ke-peka-anku mulai kembali bekerja sebagaimana mestinya.
Mencoba mengenali dan mepelajari, adakah makna lain dari persahabatan ini.
Adakah rasa lain dalam persahabatan ini.
Semakin hari, hatiku seperti berbisik lirih “dia menyimpan rasa padamu”
Namun lagi-lagi pikirku memaksa ragaku tuk mengabaikanmu.
Aku mengaku temanmu, namun aku justru menyakitimu.
Aku masih mengingatnya, tepat satu tahun kau mengaku cinta padaku.
Mengatakan bahwa kau akan menungguku meskipun hatiku tak pernah berpihak padamu.
Seakan kau berharap pada kejaiban Tuhan atas datangnya cinta karena campur tangan-Nya.
Namun sekali lagi maafkan aku sahabat, bukannya aku ingin mendahului kuasa Tuhan
Aku tak ingin membuatmu terombang-ambing.

Biarlah persahabatan ini tetap menjadi persahabatan yang abadi, tanpa ada campur tangan cinta di dalamnya

3 komentar:

Unknown mengatakan...

aamiin :)

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

:)

Posting Komentar